Sabtu, 19 November 2011

19-11

Sekian waktu kau terwarnai sekitarmu, sekian waktu itu jua kau mewarnai sekitarmu
Kau bisa menjadi seperti matahari, menyinari segala semesta, ruang, dan jiwa yang membutuhkan
Kau juga bisa seperti rembulan, yang lembut terhadap keriuhan bintang
Pernah kau kata, impian-impianmu selalu tampak di depan mata, tapi kau ragu apakah kan tergenggam
Milyaran detik mengantarkanku pada keyakinan akan semua mimpimu, semua yang kau pinta dari Nya
Sahabatku, apapun yang menjadi citamu, kejarlah, perjuangkan apa yang penting bagimu, yang pantas kau dapatkan
Kau tahu? Sedih atau bahagiamu, pasti jadi sedih atau bahagiaku
Jadi, harapan-harapan baikmu…., pasti mengalir dalam doa-doaku
Setulus kebaikan yang kau beri untuk sesama, berlimpah kebaikan kan kau dapatkan, pasti.

Selamat ulang tahun sahabat terbaikku
Tidak ada tart, lilin, atau adukan tepung & telur
Tapi ada lebih dari sejuta selamat untukmu
Dariku, dari daun di pohon sana, dari gerimis, dari pantai…
Dari segala yang kulintasi, mereka menitipkan selamat untukmu

Semoga jalan depan dari usia ini adalah jalan utama berlimpah berkah
Yang kan selalu dalam lindungan-Nya, Amin

(Ditulis untuk seorang sahabat yang berulang tahun di hari ini; 19-11 dua tahun lagi kita jelajahi sabang-merauke ya, hehe)

Senin, 14 November 2011

dan atau

Tujuh dan satu
Tujuh itu mereka, satu itu aku
Tujuh itu untukku, satu itu untuknya
Tujuh itu untuk baikku, satu itu untuk bahagianya kita

dan...., bukan atau....

ataukah sebenarnya...... atau yang kupaksa menjadi dan?

Nafas itu lagi
menikmatinya tanpa mau ada titik
Membuncah dengan sekuatnya
Menciptakan energi, yang lagi dan lagi
seolah, kusanggup hadapi apapun

ini inginku
katakan padaku
bolehkah?

seperti dulu, kau-aku, tanyakan semua
lalu kita rasakan, memiliki itu indah, memiliki menjadikan kita manja

Selasa, 08 November 2011

........

Akan tiba juga, kurasa
Sang merpati belum tampak

Lalu, diam
dan diam

Jatuh
dan jatuh

Mengkristallah
danau itu hijau? biru?
entahlah, tak jelas lagi

(episode terdiam)

Senin, 07 November 2011

Sejenak

Hey, di sini rupanya
............................
kemarin itu...
aku sungkan
Apa kabar?

Great, always
Kupesankan sop matahari
dingin, di luar hujan
sungkanku sejengkal di depanmu

Ini tak lama
kecap saja yang sejenak ini
kita tahu seharian kita akan tersenyum karena ini

Pasti.
Kupesankan lagi ya
teh hangat, pisang goreng, puding, apalagi?

Apa saja
Kau serius tak pulang hari ini?
Bagaimana dengan....

Besok. Tambah apa lagi?

(edisi idul Adha - tanpa menikmati kambing)